Kalapas Narkotika Gunung Sindur Tegaskan Kembali Proyek Perubahan Pembangunan Zona Integritas Kepada Seluruh Jajaran
BOGOR – Seusai mengikuti Webinar Series 4 “Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM”, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi memberikan penguatan kepada seluruh jajaran terkait proyek perubahan pembangunan zona integritas di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, bertempat di Aula Utama, Kamis (26/09).
Diawal penguatan Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi menyampaikan Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur sedang di penghujung kontestasi Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di tahun 2024 ini, dengan melakukan perubahan-perubahan yang nyata sejalan denga dinamika masyarakat yang terus berkembang saat ini melalui pelayanan publik yang berdampak dan sesuai ekspektasi masyarakat, ujarnya
Dedy menegaskan kembali kepada jajarannya akan pentingnya kedisiplinan melalui kehadiran pegawai dalam apel pagi. Selain itu Tour of duty harus dijadikan kesempatan oleh petugas untuk belajar.
Tour of Duty semata-mata untuk meningkatkan kompetensi pegawai khususnya Anggota Rupam sehingga terus belajar sejalan dengan dinamika birokrasi yang terus berkembang. Salah satunya melalui keterlibatan dan tanggung jawab anggota Rupam sebagai wali, dituntut harus punya kinerja yang lebih. Karena amanat undang-undang pun kinerja Kalapas dibantu oleh wali pemasyarakatan, harapnya.
Beliau juga mengharapkan untuk setiap pengisian survei harus diperhatikan, karena setiap hasil survei IPK / IKM serta indek integritas organisasi agar dapat mengangkat institusi kita Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur sehingga dapat bersaing dengan instansi lainnya.
Untuk pengelolaan Pengaduan juga harus segera di tindaklanjuti. Sehingga setiap keluhan masyarakat dapat segera ditindaklanjuti demi Mewujudkan Layanan Publik yang berkualitas.
Selanjutnya Lapas Narkotika Gunung Sindur telah melakukan manajemen risiko yaitu upaya untuk mengelola masalah atau penyimpangan yang terjadi, dengan meminimalisir dampaknya melalui inovasi-inovasi yang dikeluarkan.
Seperti halnya mitigasi risiko terkait Penyimpangan pelayanan dan integritas petugas dalam memberikan layanan remisi dan Integrasi (PB, CB, CMB, CMK dan Asimilasi), kemudian lahirlah Pemanfaatan teknologi informasi Elektronik berupa Sistem Database Pemasyarakatan bagi keluarga Inti dan penggunaan Self Service bagi Warga Binaan.
Selanjutnya antisipasi datangnya Mystery shopper atau seseorang yang berpura-pura menjadi pengguna layanan di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur untuk memastikan pelayanan berjalan dengan baik dan prima. Oleh karena Tim Layanan harus mengedepankan budaya pelayanan, hospitality dan menerapkan good public service kepada seluruh tamu / pengunjung yang datang.
Dedy menegaskan kembali Predikat WBK Prestasi kolektif. Sehingga semua pegawai berkontribusi dalam suksesnya pembangunan zona integritas, pungkasnya.