Wujudkan Program Ketahanan Pangan, Kadivpas Jawa Barat Tinjau Langsung Penggilingan Padi, Pembuatan Pakan Ternak dan Pelet Ikan Lapas Narkotika Gunung Sindur
BOGOR – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jawa Barat Robianto mengapresiasi program pembinaan kemandirian penggilingan padi, pembuatan pakan ternak dan pelet ikan yang di gagas Kepala Lapas Narkotika Gunung Sindur, Dedy Cahyadi, bertempat di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Rabu (30/10).
Pada kesempatan tersebut, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Robianto meninjau langsung penggilingan padi, pembuatan pakan ternak dan pelet ikan Lapas Narkotika Gunung Sindur, menyampaikan program ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia yaitu berupa kegiatan pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan,” ungkap Robi.
Robi berharap, kegiatan ketahanan pangan ini, dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan lagi, dan menjadi contoh bagi UPT Pemasyarakatan khususnya di Wilayah Jawa Barat, harapnya.
Kepala Lapas Narkotika Gunung Sindur Dedy Cahyadi menyampaikan penggilingan padi dan pembuatan pakan ternak / pelet ikan ini selain dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, juga untuk melatih Warga Binaan menciptakan aktivitas yang positif dan produktif.
“Sehingga ketika kembali ke masyarakat memiliki keterampilan serta kemampuan untuk berkarya,” ucapnya.
Hasil produksi penggilingan padi dalam setiap hari, mampu memproduksi sebanyak 5 ton yang nantinya akan dijual di masyarakat lingkungan Lapas, Pasar Cigombong, Pasar Parung, Pasar Cimone, dan memenuhi kebutuhan laboratorium UMKM Lapas Narkotika Gunung Sindur, ujarnya.
Sedangkan pembuatan pakan ternak dan pelet ikan sejalan dengan kearifan lokal wilayah Gunung Sindur yang merupakan sentra budi daya ikan dan peternakan. Sehingga hasil pembuatan pakan ternak dan pelet ikan dapat memenuhi kebutuhan budi daya ikan yang ada di Lapas Narkotika Gunung Sindur dan juga untuk kebutuhan budi daya ikan dan ternak di wilayah sekitar Gunung Sindur, imbuhnya.
“Hasil usaha yang didapat akan diperuntukkan bagi premi warga binaan yang bekerja, biaya produksi hingga disetorkan sebagai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak),” pungkasnya.