BANDUNG – Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur Dedy Cahyadi menghadiri Pembukaan Kejurnas Federasi Kempo Indonesia atau FKI MENKUMHAM CUP II 2024, sekaligus menyaksikan 4 Atlit atau Kesatria Kempo Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur berlaga atau bertanding di ajang bergengsi ini, Kamis (19/09).
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Bandung menjadi saksi 139 atlet kempo dari 14 Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) seluruh Indonesia mengikuti kejuaraan nasional atau Kejurnas Federasi Kempo Indonesia atau FKI untuk memperebutkan piala bergilir Menkumham Cup II 2024.
Ketua Umum Kempo, Yasonna Laoly, menegaskan bahwa kejuaraan ini merupakan yang kedua kalinya diadakan antargraha Kemenkumham. Peserta berasal dari seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, termasuk Aceh dan Maluku Utara.
“Kami berharap melalui Kejurnas ini, kami dapat menemukan bibit-bibit atlet berbakat dari kesatria kempo graha tingkat nasional,” ungkap Yasonna.
Ia menambahkan, seleksi ketat akan dilakukan untuk mengirimkan atlet terbaik mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia yang akan diadakan tahun depan di Spanyol.
Menurutnya, Setiap tahun FKI mengirimkan atlet-atletnya untuk bertanding di berbagai kejuaraan internasional, dan prestasi yang diraih cukup menggembirakan. Di ajang yang sebelumnya digelar di Turki, Tunisia, dan Portugal, para atlet FKI berhasil membawa pulang medali emas, perak, dan perunggu. Yasonna mencatat, “Puncak prestasi kami ditunjukkan oleh Helga Algida yang meraih tiga medali emas.” ucapnya
Yasonna menjelaskan, Kejurnas ini juga merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarpegawai Kemenkumham dari berbagai daerah. Yasonna berharap, dengan meningkatnya jumlah graha yang kini mencapai 16, prestasi kempo di Indonesia dapat terus berkembang.
“Ini adalah hasil dari perjuangan panjang dalam membangun graha-graha,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Masjuno, menyatakan kebanggaannya menjadi tuan rumah Kejurnas Kempo. “Olahraga kempo adalah salah satu cabang yang diminati pegawai di lingkungan Kemenkumham dan sering dipertandingkan baik dalam skala nasional maupun internasional,” ujarnya.
Masjuno menekankan pentingnya kejuaraan ini untuk membentuk mentalitas berkompetisi dan meningkatkan kompetensi pegawai dalam bidang bela diri. Lebih jauh, Masjuno berharap Kejurnas kali ini dapat melahirkan atlet-atlet kempo berbakat yang akan mengharumkan nama Kemenkumham dan Indonesia di kancah kempo.
“Kami ingin kejuaraan ini juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antar pegawai dari berbagai daerah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Yasonna mengatakan, bahwa kejuaraan yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya menampilkan pertandingan kempo yang kompetitif, tetapi juga menjadi momentum untuk menggali potensi atlet muda. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Hukum dan HAM, harapannya adalah dapat menciptakan lebih banyak juara di masa depan, harapnya.
Secara keseluruhan, Kejurnas Kempo ini menjadi salah satu langkah penting dalam mengembangkan olahraga kempo di Indonesia, serta menjadikan pegawai Kemenkumham lebih terampil dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Masyarakat dan penggemar kempo di seluruh Indonesia pun menantikan hasil dari kejuaraan ini, yang diharapkan bisa melahirkan bintang-bintang baru di arena kempo.