Lapas Narkotika Gunung Sindur Ikuti Peluncuran Buku “Kritik Terhadap Buku Seri Materi Tauhid For The Greatest Happiness Karangan Abu Sulaiman Aman Abdurraman”
JAKARTA – Lapas Narkotika Gunung Sindur Ikuti Peluncuran Buku “Kritik Terhadap Buku Seri Materi Tauhid For The Greatest Happiness Karangan Abu Sulaiman Aman Abdurraman” yang diluncurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jum’at (26/07).
BNPT meluncurkan buku kritikan terhadap buku seri materi tauhid “For The Greatest Happiness” karangan Aman Abdurrahman atau Oman Abdurrahman alias Abu Sulaiman yang beredar ke masyarakat. Peluncuran buku kritikan ini sebagai kontra narasi BNPT mencegah berkembangnya paham radikalisme.
Deputi Bidang Penindakanan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Ibnu Suhendra mengatakan buku Aman atau Oman ini beredar di dunia maya atau media sosial maupun lapangan. Buku Oman disebut sangat menginsprirasi jaringan teroris di Indonesia.
“Dengan adanya buku kritik ini sebagai upaya BNPT, upaya kita dalam pencegahan radikalisme di dunia maya, dalam upaya melakukan kontra narasi terhadap buku Aman Abdurrahman,” kata Ibnu.
Ibnu menekankan buku karangan Aman Abdurrahman tidak boleh beredar dan tidak boleh dibaca warga negara Indonesia. Tak hanya buku narapidana teroris itu, Ibnu menegaskan buku-buku yang mengajarkan kekerasan dan terorisme lainnya tidak boleh beredar di Tanah Air.
Ibnu memaparkan buku Oman Abdurrahman isinya adalah tahapan menjadi pelaku bom bunuh diri. Isinya antara lain pembatalan keislaman, kafir demokrasi, thagut anshar thagut, khilafah, takfiri, keistimewaan ijtihadu, dan syahid.
“Tujuh langkah ini yang menjadikan warga negara kita tergabung dalam Jamaah Anshor Daulah (JAD) melakukan aksi bom bunuh diri,” ungkap dia.
Ibnu menyebut buku kritik ini sanggahan yang disusun oleh para pakar agama, dan pakar ahli dari beberapa universitas.
“Isinya tentunya tentang pemahaman bahwa agama mengajarkan kecintaan kepada umat manusia, kecintaan kepada sesama, kecintaan kepada negara, bukan sebaliknya. Ini mengajarkan kita tentang generasi muda untuk cinta Tanah Air, cinta sesama, dan menjaga kebhinekaan,” ujar Ibnu.
Selain meluncurkan buku, BNPT melalukan diskusi untuk menyanggah buku Aman Abdurrahman. Salah satu penyanggah yang dihadirkan adalah mantan murid Aman, Alex Abu Qutaibah, yang merupakan eks narapidana terorisme, pungkasnya.