LAPAS NARKOTIKA GUNUNG SINDUR GELAR PERINGATAN NUZULUL QUR’AN 1445 H
BOGOR – Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur menggelar tradisi peringatan turunnya Al-Qur’an atau yang kerap disebut dengan Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadhan 1445 H, yang bertujuan untuk memantapkan kecintaan warga binaan dan petugas terhadap Al-Qur’an, Kamis (28/03)
Peringatan Nuzulul Qur’an dilaksanakan bertempat di Masjid Nurul Hidayah, diikuti oleh Pejabat Struktural dan jajaran ASN serta warga binaan muslim Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur.
Kegiatan ini diawali dengan penampilan tim hadroh, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan saritilawah oleh santri warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur.
Kemudian dilanjutkan dengan Sambutan Kasi Binadik Farid Wajdi mewakili Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, mengajak warga binaan untuk memaknai peristiwa penting dari Nuzulul Qur’an sebagai pedoman hidup.“Mari perbanyak baca Al-Qur’an terutama dibulan yang penuh dengan rahmat ini dan semoga di hari akhir nanti kita semua mendapat syafaat Al-Qur’an,” harapnya.
Tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Baihaqi Qosim dari Yayasan Dompet Dhuafa dalam tausyiahnya menyampaikan Peristiwa Nuzulul Qur’an menjadi awal mula kenabian Nabi Muhammad SAW dan menjadi penanda dimulainya penyebaran agama Islam.Peristiwa Nuzulul Qur’an terjadi pada tanggal 17 Ramadan, saat Nabi Muhammad SAW sedang menyendiri di gua Hira. Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama yang berisi ayat 1-5 dari surah Al Alaq, ujarnya.
Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat muslim di dunia. Peringatan Nuzulul Qur’an menjadi momen refleksi bagi umat muslim untuk merenungkan kembali isi dan kandungan Al-Qur’an. Umat muslim diajak untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari Al-Qur’an, diharapkan umat muslim dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, pungkasnya.
Acara Nuzul Qur’an juga dirangkaikan dengan Pembagian Hadiah Semarak Ramadhan 1445 H, diikuti oleh warga binaan muslim Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program pembinaan kepribadian kerohanian islam.